Minggu, 07 November 2010

Universitas Trisakti

Universitas Trisakti adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang terletak dipusat kota Jakarta, tepatnya di Jalan Kyai Tapa, Grogol, yang merupakan sebuah kawasan padat perkotaan di daerah Jakarta Barat. Dilihat dari posisi, kondisi kampus Universitas Trisakti sangatlah strategis, karena berada tepat di tengah-tengah jantung ibu kota Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, kegiatan bisnis, perekonomi dan politik nasional. Karena letaknya tersebut, maka Universitas Trisakti diharapkan dapat menjadi barometer perubahan beserta penggerak pembangunan daerah dan pembangunan ditingkat nasional.

Sejarah

Universitas Baperki (1958 - 1962)

Masa transisi, sebelum akhirnya menjadi Universitas Trisakti.
Universitas Trisakti pada awal berdirinya diberi nama dengan Universitas Baperki yang didirikan oleh para petinggi organisasi Baperki pada tahun 1958. Tidak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1962 nama tersebut berubah kembali menjadi Universitas Res Publica, atau yang lebih dikenal oleh masyarakat pada waktu itu dengan nama URECA. Universitas ini awalnya dibangun untuk menjawab tantangan keterbatasan kesempatan jenjang pendidikan tinggi ditanah air, baik bagi banyak rakyat miskin maupun warga keturunan pada umumnya. Melihat keadaan ini maka Siauw Giok Tjhan, seorang wartawan dan aktivis politik, yang mana menjabat sebagai ketua umum Baperki pada saat itu, memprakarsai pengumpulan dana yang digalang baik dari kalangan pribumi maupun keturunan guna membangun suatu wadah dan media pembelajaran akademis bagi masyarakat luas.

Universitas Res Publika (1962 - 1965)

Pemilihan nama Universitas Res Publica itu sendiri diambil dari kepingan pidato kepresidenan yang disampaikan oleh Presiden Soekarno yang berarti "Untuk Kepentingan Umum", sehingga Universitas Res Publica pada waktu itu adalah suatu wadah pendidikan yang didirikan dan bertujuan untuk mewakili kepentingan rakyat dan masyarakat banyak. Selang beberapa tahun setelah itu, Indonesia mengalami peristiwa G30S PKI pada tahun 1965, yang mengakibatkan dibubarkannya Baperki oleh pemerintahan Orde Baru pada tahun 1966. Kejadian tersebut secara langsung menyebabkan pengambil alihan URECA, kembali ke tangan pemerintah. Hal ini disebabkan karena URECA pada saat itu digolongkan sebagai salah satu kendaraan golongan Komunis Indonesia yang anti Pancasila, dan dianggap telah berkhianat kepada kedaulatan kehidupan kebangsaan dan bernegara.
Seiring dengan tergulingnya masa pemerintahan Presiden Soekarno, banyak mahasiswa URECA yang sebelumnya telah terdaftar di Universitas tersebut, tidak mau mendaftarkan kembali status kemahasiswaan mereka. Hal ini dikarenakan banyak dari mereka yang telah terdaftar menjadi anggota, partisipan maupun pengurus dari organisasi CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) yang mempunyai kecenderungan beraliran kiri (oposisi pemerintah) atau sekadar khawatir akan stigmatisasi kiri beserta paham komunisnya. Selanjutnya Universitas Trisakti berdiri setelah dibubarkannya Universitas Res Publica oleh masa pemerintahan orde baru, yang pada awalnya merupakan prakarsa dari ketua umum Baperki, Siauw Giok Tjhan.
Setelah dibubarkannya Universitas Res Publica dan pengambilalihan gedung operasional oleh pemerintah masa Orde Baru, Universitas Trisakti terlahir dengan wujud dan bentuk yang baru. Pembentukan susunan kepengurusan dan keanggotaan dewan operasional yang dilakukan dan dipimpin langsung oleh pemerintah. Dari pembentukan tersebut maka disepakati bahwa universitas akan dipimpin oleh Presidium sementara yang terdiri dari tiga unsur, yaitu unsur Departemen PTIP, unsur ABRI dan unsur Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa (LPKB).

Universitas Trisakti (1965 - sekarang)

Berdasarkan konsesus tersebut maka Universitas Trisakti merupakan unit perguruan tinggi swasta yang pertama dan satu-satunya, yang didirikan oleh pemerintahan Republik Indonesia. Pada awal berdirinya Universitas Trisakti hanya terdapat 5 Fakultas, yaitu Fakultas Teknik yang dibawahnya terdapat 5 jurusan (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Arsitektur & Seni Rupa), Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi dengan 2 Jurusan (Ekonomi Perusahaan, Ekonomi Akuntansi), serta Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat.
Pada masa sekarang kampus Universitas Trisakti, juga dikenal karena keterterlibatannya dalam peristiwa 12 Mei 1998 atau yang lebih dikenal dengan Tragedi Trisakti yang menyebabkan empat mahasiswa Universitas Trisakti meninggal dunia dalam baku tembak oleh aparat keamanan, sesaat para mahasiswa memutuskan untuk melanjutkan demo dan turun ke jalan. Mahasiswa yang telah gugur adalah: Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hery Hartanto dan Hendriawan Sie.

Latar Belakang

Pada tanggal 29 November 1965, Universitas Trisakti dibuka kembali setelah adanya penandatanganan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 013/dar tahun 1965 oleh Dr. Syarif Thayeb [18] dengan nama baru, yaitu Universitas Trisakti. Nama tersebut merupakan penganugrahan langsung dari Dr. Ir Soekarno yang menjabat sebagai President Republik Indonesia pada saat itu.
Berdiri di atas bangunan semi permanen seluas 5.000 m2 , tenaga dosen 223 orang dan 2.328 mahasiswa terdaftar. Pada tahun 1967 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mashuri, SH menawarkan agar Universitas Trisakti menjadi Perguruan Tinggi Negeri, namun pihak Universitas Trisakti memutuskan untuk tetap sebagai Perguruan Tinggi Swasta.
Sejak 2002 Trisakti resmi menerapkan(merupakan bagian Pilot Project) RUU Badan Hukum Pendidikan, Konflik yang dipicu akibat pemisahan manajemen dari pihak Rektorat yang ingin mengatur peruntukan dan sejak saat itu. Pihak rektorat menyatakan sejak 29 Agustus 2002 Usakti secara resmi menjadi badan hukum pendidikan dan lepas dari Yayasan Trisakti secara hukum. Sedangkan yayasan berpendapat, ketentuan tersebut bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan, semua tugas, fungsi, dan tata cara kerja perguruan tinggi harus sepengetahuan penyelenggara atas usul senat PT yang bersangkutan. Hingga saat ini trisakti resmi menerpkan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan.

Lambang

Resmi pada bulan Juni 1966 , Universitas Trisakti pada akhirnya menggunakan lambang Trisula yang diputuskan setelah diadakannya sayembara pembuatan lambang untuk Universitas Trisakti. Pondasi dasar dan ide awal dari lambang tersebut merupakan intisari pidato dari Dr.Ir. Soekarno dimana beliau pada saat itu masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Di dalam pidato beliau, banyak terdapat materi-materi yang pada akhirnya memberikan inspirasi untuk terciptanya lambang trisula sebagai lambang dan identitas diri dari Universitas Trisakti. Lambang tersebut adalah penyempurnaan dari Eko Purwoto, MA, yang ditugaskan untuk memperbaiki dan malakukan penyempurnaan dari sekian banyak desain yang masuk dari hasil sayembara tersebut.
Penyempurnaan tersebut dirasakan karena lambang Universitas Trisakti yang baru dapat mewakili falsafah kehidupan berpancasila. Oleh karena itu gambar batang tombak yang terlukis pada gambar trisula tersebut dihapus dan diganti dengan lima buah “kaki” yang mirip kelopak bunga. Lima “kaki” tersebut yang melambangkan Pancasila dalam desain diletakkan di bawah bentuk trisula, yang memberikan arti dan makna hakiki bahwa Pancasila merupakan landasan bagi Universitas Trisakti. Desain akhirnya yang berupa gambar lambang Universitas Trisakti sebagai mana adanya sekarang ini, yaitu berbentuk logo tanpa dasar atau latar belakang apapun. Logo trisula tersebut lebih lanjut dapat di terjemahkan artinya sebagai berikut:
  • Kedaulatan Politik
  • Swadaya Ekonomi
  • Pribadi Kebudayaan Indonesia
Tiga pondasi pemahaman tersebut lebih lanjut dikenal dengan istilah Trikarma, yang kemudian menjadi tiang penyangga utama dalam perkembangan dan pertumbuhan Universitas Trisakti ke banyak aspek kehidupan kebangsaaan dan bernegara pada kedepannya.

Fakultas

Pada saat ini Universitas Trisakti mempunyai total jumlah mahasiswa aktif lebih dari 30.000 jiwa. Universitas Trisakti atau yang biasa disingkat dengan Usakti merupakan salah satu kampus swasta terbesar di Jakarta yang terdiri dari 9 fakultas yaitu:
  1. Fakultas hukum
  2. Fakultas kedokteran umum
  3. Fakultas kedokteran gigi
  4. Fakultas ekonomi
  5. Fakultas teknik sipil dan perencanaan
  6. Fakultas teknologi industri
  7. Fakultas teknologi kebumian dan energi
  8. Fakultas arsitektur lansekap dan teknologi lingkungan
  9. Fakultas seni rupa dan desain

Program Studi

Universitas Trisakti mempunyai total 23 program studi sarjana (S1) ditambah dengan 8 program studi pasca sarjana (S2), dan 3 program studi doktoral (S3). Total dosen pengajar terdiri dari 1.019 orang dosen biasa dan 888 orang dosen luar biasa. Dari sejumlah dosen tersebut, sebanyak 68 orang telah memiliki jabatan akademis sebagai guru besar.

Program Diploma Tiga (D-3)

Program Diploma Universitas Trisakti dirancang untuk memberikan solusi, dengan cara membantu menyediakan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai, terutama tenaga kerja yang menguasai dan memahami masalah umum perkantoran sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

Program Sarjana (S-1)

Universitas Trisakti menawarkan 9 Fakultas yang terdiri dari 23 jurusan akademis untuk jenjang pembelajaran Strata satu (S-1).

Program Studi Sarjana

  1. Fakultas Hukum
  2. Fakultas Kedokteran Umum
  3. Fakultas Kedokteran Gigi
  4. Fakultas Ekonomi
  5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
  6. Fakultas Teknologi Industri
  7. Fakultas Teknologi Mineral
  8. Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan
  9. Fakultas Seni Rupa dan Desain

Program Magister (S-2)

Universitas Trisakti juga menyediakan jenjang pendidikan tinggi Program Sarjana (S2), yang ditawarkan kepada masyarakat umum. Jenjang Program Pasca Sarjana yang ditawarkan adalah:
  • Magister Hukum.
  • Teknik Industri.
  • Akuntansi.
Durasi studi yang harus ditempuh dalam oleh setiap Mahasiswa Program Pasca Sarjana berjarak antara 4-6 semester. Terdapat pengecualian khusus Program Magister Ilmu Kedokteran Gigi lama studi 6 semester. Tiap semester rata-rata mempunyai beban 12 sks, yanag dilaksanakan dengan metode sebagai berikut :
  • Kuliah.
  • Analisis kasus.
  • Kajian teoritis.
  • Studi kepustakaan.
  • Studi lapangan.
  • Seminar.
  • Penulisan makalah.
Proses pengajaran akademis lebih ditekankan pada penguasaan kemampuan analitikal, persepsional dan konsepsional terhadap berbagai masalah yang dihadapi dalam pembangunan di era globalisasi. Dengan demikian lulusannya diharapkan mempunyai kemampuan berfikir melalui masalah (think through the problem) dan kemampuan untuk mengembangkan keterampilan profesinya dibidang:
  • Manajemen Bisnis Global (Magister manajemen).
  • Teknik Komunikasi Elektronika dan Manajemen Komunikasi (Magister teknik elektro).
  • Teknik Struktur dan Manajemen Konstruksi (Magister teknik sipil).
  • Ortodentik dan upaya pencegahannya (Magister kedokteran gigi).
  • Perancangan Arsitektur Kota dan Perancangan Arsitektur (Magister arsitektur).
Salah satu Program Pasca Sarjana Magister Management yang ditawarkan Universitas Trisakti adalah Konsentrasi Service Management, dimana program ini memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengelola hubungan dengan pelanggan. Program ini lebih berkonsentrasi kepada sektor jasa seperti Hotel, Rumah Sakit, Perbankan, Pendidikan, Konvensi, Pameran, dan Layanan Publik lainnya.

Program Doktor (S-3)

Sebelum seseorang dapat mengejar Program Doktor atau S3, maka kandidat tersebut harus memiliki dasar-dasar ilmiah, pengetahuan serta metodologi yang baik sebagai dasar untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan S3 (Doktor) didalam lingkungan Universitas Trisakti.

Kampus

Universitas Trisakti memiliki banyak kampus yang tersebar di berbagai lokasi, baik di dalam maupun yang berlokasi di luar kota. Kampus-kampus tersebut biasanya ditempatkan sesuai dengan Fakultas dan Jurusan dari perkuliahan masing-masing bagian. Kampus-kampus tersebut adalah:

Kampus Dalam Kota

  • Kampus A, Berlokasi di Jl. Kyai Tapa no. 1 Grogol Jakarta Barat 11440. Pusat administrasi (Rektorat), Fakultas Hukum, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Teknologi Kebumian & Energi , Arsitektur Lansekap & Teknologi Lingkungan, Seni Rupa & Desain, serta Program Pascasarjana
  • Kampus B, Berlokasi di Jl. Kyai Tapa Kav 262 Grogol Jakarta Barat 11440. Tempat Perkuliahan untuk Fakultas Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi.
  • Kampus C, Berlokasi di Jl. A. Yani (By Pass) Kav. 85, Rawasari, Jakarta Timur 13210. Tempat Perkuliahan untuk Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti (STMT Trisakti), Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti (STMA Trisakti) dan Akademi Teknologi Grafika Trisakti (ATG Trisakti).
  • Kampus D, Berlokasi di Jl. IKPN Tanah Kusir Bintaro Jakarta Selatan 12330. Tempat Perkuliahan untuk [( Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti)] (STPT).
  • Kampus F, Berlokasi di Jl. Jenderal Ahmad Yani No 107 By Pass, Rawasari, Jakarta Timur 13210. Tempat Perkuliahan untuk sebagian mahasiswa Fakultas Ekonomi.
  • Kampus G, Berlokasi di Jl. Kyai Tapa no. 100 Grogol Jakarta Barat 11440. Tempat Pusat Medis Trisakti dan perkuliahan untuk sebagian mahasiswa Kedokteran Umum.

Kampus Luar Kota

  • Kampus Nagrak, Jl. KH. Rafei-Alternatif Cibubur, Km 6, Bogor 16968. Kantor Manajemen Sementara, Center of Science Technology and Community Development (CSTCD)

Fasilitas

Fasilitas Kampus

Jumlah ruang kuliah: 326 ruang kuliah (di Kampus A, B, dan F).

Perpustakaan

Koleksi buku: Diperkirakan sekitar 51.977 judul, 84.556 eksemplar. Perpustakaan Fakultas/Jurusan: disetiapLaboratorium
101 unit laboratorium dan 7 studio
  • Fakultas Hukum
Laboratorium Bahasa, Kemahiran Litigasi, Kemahiran non Litigasi, Sidang Peradilan Semu, Lembaga Bantuan Hukum
  • Fakultas Ekonomi
Bahasa, Mikro I, Statistik, Evaluasi Proyek/Studi Kelayakan, Dasar Akuntansi, Komputer, Pemeriksaan Akuntansi, Manajemen Keuangan, Manajemen Operasional.
  • Fakultas Kedokteran
Biologi, Fisika, Kimia, Histologi, Anatomi, Ilmu Faal, Biokimia, Patologi, Parasitologi, Mikrobiologi, Farmakologi, Patologi Klinik, Radiologi, Multipurpose.
  • Fakultas Kedokteran Gigi
Radiologi, Kimia, Biokimia, Mikrobiologi, Histologi, Biologi, Fisiologi, Patologi, Anatomi, Farmakologi, Fotografi, Teknik Gigi.
  • Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Beton, Ukur Tanah, Mekanika Tanah, Hidrolika, Mekanika Teknik, Transportasi, Fotografi, Audio Fisual, Komputer Grafik, Tata Permukiman Lingkungan, Perancangan, Gambar Teknik.
  • Fakultas Teknologi Industri
Fisika, Percontohan Mesin, Teknologi Mekanik, Ilmu Logam, Mekanika Teknik, Pengukuran Listrik dan Rangkaian Listrik, Sistem Pengaturan, Komputer, Elektronika, Telekomunikasi, Konservasi Energi, T.T.T. dan Penyaluran Energi, Komputasi Industri, Analisa Perancangan Kerja dan Ergonomi, Sistem Produksi, Gambar Mesin.
  • Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Analisa Fluida Reservoir, Analisa Batuan Reservoir, Teknik Pemboran dan Produksi, Konservasi Peralatan, Petrologi dan Mineralogi, Paleonologi dan Stratigafi, Geofisik, Geoteknik dan Teknik Lingkungan, Geokimia, Kimia.
  • Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan
Kebun Percobaan, Teknik Lingkungan, Mikro Biologi, Geologi, Perancangan Wilayah dan Kota
  • Fakultas Seni Rupa dan Desain
Fotografi, Komputer, Produk Industri, Proses Cetak, Animasi.

Lembaga Penelitian

4 pusat penelitian yaitu:
  • Pusat Penelitian Lingkungan Hidup.
  • Pusat Penelitian Pengembangan dan Penerapan Teknologi.
  • Pusat Penelitian Kesehatan Masyarakat dan Kependudukan.
  • Pusat Penelitian Pengembangan dan Pendidikan.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

  • Unit Penalaran
UKM Penerbitan, UKM Penalaran Ilmiah, UKM Trisakti Marketing Club, UKM Trisakti English Club.
  • Unit Olah Raga,
UKM Bola Basket, UKM Bola Volley, UKM Softball, UKM Sepak Bola, UKM Hockey, UKM Tenis Lapangan, UKM Tenis Meja, UKM MPA Aranyacala, UKM Bowling, UKM Catur & Bridge, UKM Renang, UKM Diving.
  • Unit Bela Diri
UKM Perisai Diri, UKM Merpati Putih, UKM Budi Sejati, UKM Karate, UKM Kempo, UKM Tae Kwon Do, UKM Kendo, UKM Aikido.
  • Unit Seni Budaya
UKM PSMUT, UKM Seni dan Budaya, UKM DC Bahana Gembita.
  • Unit Kerohanian
UKM Islam Hudzaifah Trisakti, UKM Kerohanian Katolik, UKM Kerohanian Kristen, UKM Kerohanian Buddha, UKM Kerohanian Hindu.
  • Unit Khusus
Pramuka Gudep 3191, Pramuka Gudep 3192, Pramuka Gudep 3193, Pramuka Gudep 3194, KOPMA, MENWA.

Fasilitas Penunjang

  • Gelanggang Mahasiswa berkapasitas 1.000 tempat duduk.
  • Auditorium berkapasitas 300 orang di Gedung D.
  • Pusat medis, poliklinik gigi/dental hospital di Kampus B.
  • Sejumlah bank (BNI, Mandiri, Syariah Mandiri, DKI), kantor pos, koperasi, toko buku, kantin, telepon umum, warung telekomunikasi (wartel)
  • Lapangan olahraga (sepak bola, voli, tenis lapangan, basket, bulutangkis).
  • Masjid Asy Syuhada Trisakti (3 lantai) dengan aula masjid dilantai terbawah.
  • Stasiun radio MSTri-FM, dan area parkir yang cukup luas.
  • Pusat Kebudayaan dan Bahasa Spanyol Aula Cervantes.

Fasilitas Lain

  • Universitas Trisakti juga mempersiapkan kampus tambahan penunjang di Nagrak seluas 124 hektar untuk menjadi Center of Science Technology and Community Development.
  • Untuk kegiatan pengembangan keilmuan tersedia lahan di Ciganjur seluas 2.500 M2
  • Cirata seluas 841,14 M2,
  • Banyuasih, Pandeglang, Banten direncanakan akan diperluas menjadi 100 hektar yang dipergunakan untuk Program Studi Kelautan, pembinaan koperasi nelayan, pembinaan ekonomi kerakyatan pesisir, mengembangkan lahan tidur di Pulau Jawa dan luar Jawa agar menjadi produktif dan mempunyai nilai ekonomis tinggi serta menjadi pusat pengabdian kepada masyarakat.


(wikipedia)

Kamis, 21 Oktober 2010

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia


Sejarah 

Sejarah Universitas Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1851. Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktek di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun 1864, program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun 1875 menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor)

Pada tahun 1898, pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechts Hogeschool) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. RHS inilah yang menjadi cikal-bakal Fakultas Hukum UI. Pada tahun 1927 mengubah status dan nama STOVIA menjadi GHS (Geneeskundige Hogeschool). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.

Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan di Jakarta. BPTRI memiliki tiga fakultas, yaitu Kedokteran dan Farmasi, Sastra, dan Hukum. Pada tahun yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta di akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada tanggal 21 Juni 1946 NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti menjadi Universiteit van Indonesie (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).

UI secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.P Soerachman Tjokroadisoerio. Kantor Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, kemudian dipindahkan ke salah satu bangunan bekas pabrik madat di Jl. Samlemba Raya no. 4, Jakarta. Tanggal 2 Februari 1950 kemudian dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.

Awalnya, UI memiliki 9 fakultas dan 3 lembaga yang tersebar di lima kota, yaitu Fakulteit Kedokteran, Fakulteit Ilmu Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, serta Fakulteit Sastra dan Filsafat di Jakarta; Fakulteit Ilmu Alam dan Ilmu Pasti, Fakulteit Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Lembaga Pendidikan Guru Menggambar di Bandung; Fakulteit Pertanian dan Fakulteit Kedokteran Hewan di Bogor; Fakulteit Ekonomi di Makassar; Fakulteit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi di Surabaya.
Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 tentang pengubahan kata universiteit, universitet, dan universitit disyahkan, sehingga sejak itu, Universiteit Indonesia secara resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia.

Berangsur-angsur fakultas-fakultas yang berada di daerah memisahkan diri membentuk lembaga pendidikan yang berdiri sendiri. Pada tanggal 2 Maret 1959 Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam di Bandung terbentuk dan berkembang menjadi Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya pada 1 September 1963 Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan UI memisahkan diri pula menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kini menjadi perguruan tinggi pertanian terkemuka bertaraf internasional. Fakultas di Surabaya menjadi Universitas Airlangga dan di Makassar menjadi Universitas Hasanuddin. Pada 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta dan kini berubah kembali menjadi Universitas Negeri Jakarta.

Ketika Orde Baru dimulai pada tahun 1966, pemerintah menunjuk beberapa guru besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan untuk memulihkan kembali situasi ekonomi nasional. Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan kontribusi nyata pada usaha-usaha pemerintah untuk meraih kemakmuran nasional.
Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah RI Nomor 152 tahun 2000, UI ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri mandiri berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Dalam status tersebut, UI wajib lebih mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publik dengan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan transparansi.


Kampus

Salemba

Kampus Salemba terletak di daerah Salemba, Jakarta Pusat. Fakultas yang berada di kampus ini adalah Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan beberapa program pascasarjana, program Ekstensi dan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi, serta laboratorium Fakultas Teknik.

Depok

Kampus Depok, terletak di Kota Depok, Jawa Barat , dibangun pada pertengahan tahun 1980-an untuk mengakomodasi modernisasi universitas. Saat ini, Kampus Depok adalah kampus utama Universitas Indonesia. Sebagian besar fakultas di UI (MIPA, Teknik, Psikologi, Hukum, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Pengetahuan Budaya, Ilmu Komputer, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Keperawatan) berada di sini. Kampus Depok dilewati oleh rel kereta Jakarta-Bogor sehingga mahasiswa mendapatkan kemudahan transportasi.

Perpustakaan Pusat Universitas juga terletak di sini. Selain itu terdapat pula berbagai fasilitas lain seperti Pusat Administrasi Universitas, Pusat Kegiatan Mahasiswa, gymnasium, stadion, lapangan hoki, penginapan (Wisma Makara), agen perjalanan Makara Tour & Travel, dan asrama.


Fakultas


Program studi di UI dikelola oleh 12 fakultas dan 1 program pascasarjana. Fakultas-fakultas tersebut adalah:
  • Fakultas Kedokteran
  • Fakultas Kedokteran Gigi
  • Fakultas Kesehatan Masyarakat
  • Fakultas Ilmu Keperawatan
  • Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Fakultas Teknik
  • Fakultas Ilmu Komputer
  • Fakultas Hukum
  • Fakultas Ekonomi
  • Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
  • Fakultas Psikologi
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lambang

 

Lambang Universitas Indonesia terdiri dari dua unsur, yaitu pohon dengan cabang-cabangnya, dan makara. Ide dasar bentuk lambang Universitas Indonesia adalah kala-makara. Kala adalah kekuatan dari atas (Matahari), sementara makara adalah kekuatan dari bawah (Bumi). Kedua kekuatan itu kemudian dipadukan dan distilir oleh Sumartono, mahasiswa Angkatan 1951 Seni Rupa Fakulteit Teknik Universiteit Indonesia, menjadi makara yang melambangkan Universitas Indonesia yang ilmu dan karyanya menyebar ke segala penjuru.



Pohon berikut cabang dan kuncup melambangkan pohon ilmu pengetahuan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuannya, sementara kuncup tersebut suatu saat akan mekar dan menjadi cabang ilmu pengetahuan baru. Kuncup-kuncup itu akan senantiasa mekar selama pohon ilmu pengetahuan itu hidup. Dengan demikian, Sumaxtono ingin menyatakan bahwa cabang-cabang ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan zaman.
Makara yang mengalirkan air melambangkan hasil yang memancar ke segala penjuru. Makna yang diberikan Sumaxtono adalah Universitas Indonesia sebagai sumber ilmu pengetahuan, akan menghasilkan sarjana-sarjana yang cerdas, terampil, penuh ketakwaan, berbudi luhur, dan berkepribadian, serta bersikap terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta masalah yang dihadapi masyarakat, dan mampu menyelesaikannya sesuai dengan kaidah-kaidah akademik, di mana pun mereka berada.
Rancangan desain berikut maknanya diperlihatkan oleh Sumaxtono kepada Srihadi (mahasiswa Seni Rupa FT-UI, Bandung Angkatan 1952) pada tahun 1952. Namun, tidak diketahui kapan dan siapa yang mengesahkan lambang UI tersebut.
Buku pertama yang menggunakan lambang Universitas Indonesia di sampulnya untuk pertama kali adalah buku Universiteit Indonesia, Fakulteit Teknik, Bandung: Rentjana Untuk Tahun Peladjaran 1952-1953 (Percetakan AID, Bandung, 120 hlm.)

Panji

 

UI memiliki panji berbentuk kapak yang lazim digunakan pada zaman neolithikum, yang merupakan masa peralihan dari zaman batu ke zaman perunggu. Hal ini melambangkan sifat dinamis bangsa Indonesia yang selalu mengikuti zaman.


Di tengah kapak tersebut terdapat lambang Universitas Indonesia yang berbentuk bulat seperti matahari, melambangkan Universitas Indonesia sebagai penyuluh dan pelopor rakyat Indonesia di bidang ilmu pengetahuan. Lambang UI bewarna kuning keemasan pada panji dan bendera fakultas atau satuan organisasi di lingkungan UI melambangkan kebesaran dan keagungan.
Setiap fakultas di UI memiliki warna panji yang berbeda-beda, yaitu:
  • Hijau tua untuk Fakultas Kedokteran
  • Hijau tua-putih untuk Fakultas Kedokteran Gigi
  • Hitam-biru tua untuk Fakultas MIPA
  • Biru tua untuk Fakultas Teknik
  • Merah tua untuk Fakultas Hukum
  • Abu-abu untuk Fakultas Ekonomi
  • Putih untuk Fakultas Ilmu Budaya
  • Biru Muda untuk Fakultas Psikologi
  • Jingga untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  • Ungu untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat
  • Biru tua-merah untuk Fakultas Ilmu Komputer
  • Biru muda-biru tua untuk Fakultas Ilmu Keperawatan
  • Cokelat untuk Program Pascasarjana
  
Jaket almamater dan jas


Jaket almamater UI memiliki warna dasar kuning dengan gambar lambang Universitas Indonesia yang terpasang di dada sebelah kiri yang warnanya sesuai dengan warna panji fakultas masing-masing.

Jas UI bewarna dasar kuning almamater dengan bergambar logo UI yang dibuat dengan benang bordir bewarna kuning dan ditempel di dada sebelah kiri. Jas UI digunakan pada acara protokoler universitas.

Kendi ilmu

 

"Kendi Ilmu" adalah kendi yang pada setiap acara wisuda diserahterimakan dari sarjana baru kepada mahasiswa baru. Arti simbolik dari penyerahan ini adalah kesinambungan dari generasi yang pergi kepada generasi yang datang. Kesinambungan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan sebagai hasil perjuangan dan daya upaya yang sungguh-sungguh.
 

Peringkat dan Prestasi

Tahun 2009, Universitas Indonesia berada pada peringkat 201 pada Times Higher Education Supplement World University Rankings 2009, dan merupakan peringkat pertama universitas di Indonesia. Peringkat kedua diraih oleh Universitas Gadjah Mada dan peringkat ketiga adalah Institut Teknologi Bandung.

Menurut survey lokal yang terakhir dari Globe Asia (2008) UI mendapat rangking pertama diantara universitas-universitas di Indonesia. Laporan ini juga didukung oleh Majalah Tempo, sebuah majalah utama di Indonesia, yang melakukan survey dan analisa tentang ranking universitas dan pendidikan di Indonesia. Universitas Indonesia dinilai sebagai Universitas yang paling vibrant di Indonesia. Sejak tahun 2004, survey majalah Tempo melaporkan fakta bahwa lulusan UI adalah diantara sarjana lulusan terbaik di Indonesia menurut beberapa kriteria seperti kualitas lulusan, citra yang baik, kepuasan industri yang menggunakan tenaga kerja, kualitas pengajaran, metodologi pendidikan, kualitas fasilitas kampus yang berbasis lingkungan taman hutan raya yang hijau, serta keketatan persaingan masuk ke perguruan tinggi.

Pada tahun 2008, Universitas Indonesia menjadi Pemenang dalam Indonesia ICT award untuk Smart Campus dengan Best Content and Application. Untuk kategori Accessibilty and Connectivity, Universitas Indonesia juga mendapat Merit Award. Saat ini 90% area universitas sudah dilingkupi oleh infrastruktur dan layanan IT (hostpot) dengan bandwidth sebesar 305 Mbytes per second ke Internet dan 155 Mbps ke Jaringan Riset Pendidikan Tinggi Indonesia (INHERENT).


Fasilitas


Masjid Ukhuwah Islamiyah di tengah kampus.

 

Perpustakaan

Universitas Indonesia (UI) Depok, bakal memiliki perpustakaan termodern, terbesar dan terindah di dunia. Gedung perpustakaan ini rencananya akan memiliki luas bangunan 30.000 m2 serta terdiri atas delapan lantai, dimana pemancangan tiang perdana dilakukan Senin (1/6/2009) ditargetkan pembangunnya selesai pada Desember 2009. Gedung perpustakaan tersebut dirancang dengan konsep "sustainable building" yang mana kebutuhan energi menggunakan sumber terbarukan yakni energi matahari (solar energy) selain itu di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik. Area baru tersebut bebas asap rokok, hijau serta hemat listrik, air dan kertas hingga hal inilah yang menjadikan sebagai perpustkaan terbesar, termodern dan terindah di dunia. Perpustakaan pusat UI tersebut akan mampu menampung sekitar 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau sekitar 20.000 orang per hari selain itu juga akan menampung 3-5 juta judul buku. Perpustakaan ini terbuka juga untuk umum.

 

Asrama

 

UI memiliki dua asrama, yaitu Asrama Mahasiwa UI Depok dan Asrama Mahasiswa UI Wismarini. Asrama pertama terletak di kampus Depok, dengan kapasitas 480 kamar putra dan 615 kamar putri, yang setiap kamarnya dapat diisi satu hingga tiga orang. Sementara Asrama yang lain terletak di Jl. Otto Iskandardinata no. 38 Jakarta Timur dengan kapasitas 72 kamar putra dan 111 kamar putri. Asrama Mahasiswa UI Wismarini ini khusus disediakan bagi mahasiswa yang kuliah di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan program lain yang berada di kampus UI Salemba.
(sumber : wikipedia)